Apr 16, 2014 in church Jumat Agung sudah kita lewati bersama. Di Jepang, perayaan Jumat Agung tahun ini tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jumat Agung dirayakan pada malam hari setelah jam kantor usai, karena di Jepang tidak ada hari libur Jumat Agung. Jadilah saya hari Jumat tanggal 18 April yang lalu cepat-cepat menuju ke Gereja Karunia Grace Chapel yang berada di Takadanobaba Tokyo. Saya berangkat dari Laboratorium Penelitian di Kampus pada pukul dan tiba kurang lebih lima belas menit sebelum acara kebaktian dimulai pukul setengah delapan malam. Hujan rintik-rintik mengiringi perjalanan saya menuju ke Gereja. Untunglah hujan tidak turun deras karena saya lupa tidak membawa payung. Saat tiba di Gereja, orang-orang yang saya kenal sudah terlebih dahulu tiba di Gereja dan mempersiapkan diri untuk kebaktian. Kebaktian Jumat Agung kemudian dimulai tepat waktu dan berakhir kurang lebih pukul setengah sepuluh. Di tengah ibadah, disediakan perjamuan kudus dan dibagikan bagi semua jemaat yang hadir. Pembagian roti dan anggur cukup memakan waktu karena banyak sekali jemaat yang hadir, bahkan banyak yang akhirnya duduk di atas karpet karena tidak mendapatkan kursi. Di perjamuan kudus itulah saya merasakan sekali lagi berkat dan kasih Allah yang begitu melimpah bagi saya lewat kematian Kristus. Kematian Yesus dan Kehidupan Kita Kematian Yesus dan Kehidupan Kita Kematian Kristus sudah kita peringati setiap tahunnya. Terlepas dari masih banyaknya orang yang tidak percaya akan kematian Yesus, apakah kita yang sudah percaya sudah berusaha memberitakannya? Adakah kita yang sudah percaya berbeda dengan orang-orang yang belum percaya? Adakah perbedaan yang ditimbulkan kematian Kristus dan kehidupan kita? Kematian Yesus dan kebangkitan Yesus membuat kehidupan murid-murid awal berubah seratus delapan puluh derajat. Dari yang sebelumnya ragu jadi percaya. Dari yang tadinya pengecut jadi berani pantang mati. Dari yang tadinya kecewa dan sedih, menjadi gembira sorak sorai. Dari yang tadinya mengurung diri dalam rumah, menjadi semangat memberitakan kabar baik keselamatan dari Allah. Kematian Yesus dan kehidupan kita Adakah kehidupan kita berubah setelah mempercayai kematian Yesus? Adakah orang bisa melihat perubahan dalam diri kita? Adakah kita memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus lewat seluruh tingkah laku dan kehidupan kita? Jumat Agung kembali kita jalani. Jumat yang agung karena karya keselamatan Allah yang dikerjakan dalam Yesus sungguh agung dan tak ternilai harganya. Tapi, adakah kita sudah merasakan keagungan Jumat Agung itu? Adakah kita sudah berubah seperti murid-murid pertama yang mengetahui kematian dan kebangkitan Yesus? Kematian Yesus dan kehidupan kita. Kita harus berubah setelah mempercayai kematian Yesus. Video Kematian Yesus dan Kehidupan Kita Sumber Gambar Sumber Video Youtube Jesus is the Victorious Ever-Present God by Refresh Ministries Recommended for you
Yohanes12:20-36 Pada Jumat Agung kita memperingati penyaliban Yesus Kristus dan kematianNya di Golgota. Dan kita patut bersyukur sebab negara kita menyediakan satu hari libur khusus bagi orang Kristen untuk memperingati kematian Yesus Kristus. Sebenarnya peringatan kematian Yesus bukan hanya pada hari Jumat Agung atau Good Friday (bhs. Inggris) tetapi setiap kali kita mengikuti Perjamuan []
KematianYesus Kristus merupakan tanda besar kasih Allah yang diberikan kepada manusia. Dalam Yohannes 3: 16 disebutkan, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal."
5Uj5B.